Wednesday, October 26, 2016

Kolam Renang Telaga Madu, Gianyar

Beberapa hari ke depan, gue butuh banget sama yg namanya kolam renang. Soalnya ada beberapa hal yang mesti gue pelajarin lagi tentang olahraga yang satu itu, demi tercapainya mimpi dan cita-cita lama gue.
Nah, masalahnya adalah saat ini gue lagi numpang di tempat temen gue di Bali. Dan seperti yang kalian tau, agak susah nyari public swimmingpool yang murah dan bagus disini. Biasanya kalo pengen berenang, yah mau ga mau masuk resort atau hotel yang biaya nya sudah pasti lebih mahal dari harga baju renang lo. Hahahhahaha (lebay yak?)
Tapi berkat hobi temen gue, jalan-jalan dan eksplore tempat wisata murah (yang gratisan diutamakan ) di Bali, ditambah karena pribadinya yang information-able banget, akhirnya ketemulah gue sama tempat ini.
Kolam Renang Telaga Madu. Lokasinya pas banget menghadap ke Pantai Lebih,  Gianyar, Bali. Kolam renang ini dibuka untuk umum dari jam 8 pagi sampe 6 sore. Yang paling gue suka adalah karena kolam renangnya gede banget dan BERSIH! (saluuut). Ukuran kolamnya sendiri sekitar 25x50 m, ini dibagi 2 part, yaitu, kolam yang dangkal untuk anak-anak balita dalemnya sekitar 30an cm (bisa duduk-duduk santai disini). Bentuknya melingkar, tapi menyatu dengan kolam utama. Posisinya di sebelah barat pintu masuk.  Terus kolam yang kedua itu gue nyebutnya kolam untuk remaja dan dewasa. Kolam ini sedikit agak lebih dalam (dan bisa dipake untuk belajar berenang) kedalamannya sekitar bervariasi mulai dari sepinggang gue, sekitar 100an cm sampe paling dalem mungkin 200cm (gue ga tau pasti, yang pasti sebadan-badan gue tenggelam di ujung terdalam kolam, tinggi gue cuma 156 fyi. hahaha)
Pertama kali masuk wilayah Pantai Lebih, gue ga yakin kalo di dalemnya bakal ada kolam renang segede ini. Soalnya bagian luar kolam (halaman depan, jalan masuk) itu dihiasi dengan warung-warung penjaja makanan laut khas Bali. Tapi ternyata pas masuk, semua keraguan gue tiba-tiba bikin gue malu ssendiri. Hahahhaha. Yah, do not judge a book ny its cover emang bener-bener quote yang TOP.
Nah, selain ukuran kolam yang besar dan kebersihan yang tak perlu diragukan, kolam ini layak banget gue suggest soalnya harga tiket masuknya murah banget. Hanya membayar Rp12000 saja dan kalian bisa merasakan kebahagiaan berenang layaknya di sedang berada di kolam renang pribadi. Kenapa gue bilang begitu? Yah soalnya that giant pool bisa lo nikmatin sepuas lo karena pengunjungnya rada sepi terutama weekdays, so bisa lo anggep kaya kolam pribadi di rumah lo. Ditambah lagi karena lokasi pool pas banget berhadapan dengan Pantai Lebih, lo bisa denger suara ombak langsung dari sumbernya. Jadi pas lo capek habis berenang atau pas lo lagi nungguin matahari biar agak turun dikit sebelum lo nyebur (kaya yang gue lakuin sekarang) lo bisa leha-leha nikmatin hidup lo, dibawah pohon kamboja yang teduh banget yang ditanam disekeliling halaman tepian kolam, atau dibawah gazebo yang dibangun tepat di bagian tengah tepi barat kolam sambil ngedengerin suara musik alam sampe lo lupa waktu. Hahahhaha.
Buat kalian semua yang nyari tempat wisata murah di Bali, gue recommend banget Kolam Renang Telaga Madu ini buat lo kunjungin.

Oke deh, sekian info dari gue kapan-kapan gue bagi info lagi soal tempat wisata murah di Bali. Gue udah ga tahan mau nyebur ke kolam raksasa ini. Hahahha.

See you soon ^.^

#pojoksempitrumahkayu

Friday, October 14, 2016

Kamu merasakan takut? Ya, saya juga.

“Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun daripadanya yang dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.” (Luk 12:6-7)

Takut. Sebuah perasaan yang paling sering timbul di dalam hati manusia. Sama halnya dengan jenis perasaan yang lain, takut adalah sebuah hal yang kompleks dan penuh keberuntungan, karena dia tidak pernah muncul sendirian. Yah, rasa takut tidak pernah hadir seorang diri, karena biasanya selalu dibarengi dengan sedikit rasa yang lain, sedikit khawatir, sedikit cemas, sedikit kalut mungkin juga sedikit bingung. Kombinasi dari kesedikitan rasa-rasa itu terajut membentuk sebuah pola, ketakutan, yang menakutkan.

Sejatinya seorang manusia tidak ada satupun yang mampu menghindar dari rasa takut, semua orang pasti pernah dan tak akan luput. Ketika rasa itu tiba, interpretasi dari setiap pribadi tentu saja berwarna-warni. Yah, karena setiap orang punya caranya sendiri-sendiri. Beberapa orang terlahir dengan kemampuan untuk membagi rasa takut itu secara terbuka. Mereka akan memilih untuk bercerita kepada rekan, kenalan, handai taulan atau bahkan terang-terangan sehingga menjadi santapan kaum awam. Tetapi beberapa orang lainnya diberikan anugerah istimewa dari Tuhan untuk menyimpan ketakutan, sebut saja menyembunyikan. Menekan sang rasa dalam diam, menyelesaikan tanpa harus menampakkan, berdamai tanpa harus mencari ramai dan menikmati setiap goretannya sendirian.

Ketakutan hadir seperti lalang di antara gandum. Menyusup diantara getir-getir kehidupan, menyerap energi dan meracuni atmosfer. Membunuh perlahan tanpa kata perpisahan. Hanya kau yang pantas memilih.  Membunuh setiap kehadirannya, mengizinkanmu untuk tumbuh dengan lebih baik. Menganggapnya seolah tak ada, tapi hidup bersamanya, nyata membuatmu tanpa harga. Atau menyerah saja, merangkak turun dari singgasana, melepaskan jiwa dan mati dalam raga, kalah pada rasa.

Takut adalah kewajaran, karena manusia adalah tempat segala macam rasa bermuara. Dan takut adalah ujian, dengan ribuan jawaban hasil olahan dari logika dan aritmatika. Namun takut adalah kesia-siaan, sebuah hal tanpa alasan, kemungkinan yang mungkin karena ketidakpercayaan. Tidak percaya bahwa setiap  rambut kepala kita dapat terhitung semuanya dan umur panjang ditangan kanan kita sudah ditetapkan.




.sore kece di hari kamis yang manis.
pojoksempitrumahkayu ^.^